Air terjun Jambuara Indah , ketinggian mencapai 20 meter. guys buat
kalian yg berdomisili di sumatera utara wajib cobain spot air terjun
yang satu ini , berlokasi di jawa tongah , tanah jawa kab.simalungun
belum banyak dikunjungi orang .
Airnya deras luar biasa , disekitar air terjun terdapat tebing tebing yg tinggi menjulang kelangit ada juga goa disekitar nya .
Menambah
pesona keindahan alamnya tepat dibawah air terjun itu terdapat pantulan
pelangi yg sangat indah , airnya yg masih hijau dan sangat sejuk .
Buat sampai kesini gak gampang guys , kalian harus lewatin berbagai macam track batu dan rawa yg memiliki medan lumayan sulit .
Buat kalian yang ada diluar sumatera mau kesini bisa lewat Medan lalu menuju kota Pematangsiantar dari pematang siantar kesini mamakan waktu sekitar satu setengah jam dan track yang dilaluipun sangat menantang , sampai di kecamatan hatonduhan pejalanan belum selesai kalian bakal masuk ke sebuah desa dimana di desa itu hanya terdapat perkebunan kelapa sawit dan diselingi rumah rumah penduduk yang masih sangat sederhana dan jalan yang kita lalui masih berupa tanah dan bebatuan yang disusun oleh penduduk sebagai jalan buat truck yang mengangut kelapa sawit .
Sesampainya di Air terjun masih ada satu tantangan lagi yang harus kalian selesaikan guys, air terjun ini terletak didasar jurang yang sangat terjal kalian harus pakai perlengkapan khusus kalau bisa guys dan sangat dianjurkan guys.
Langsung aja cobain dan rasakan sensasinya guys haha .
Ini beberapa gambar yang gua ambil sekaligus gua kutip dari beberapa teman yang uda berkunjung kesana check this out .
Tuesday, September 29, 2015
BELAJAR KIMIA DASAR I Stoikiometri dan Penyetaraan Reaksi
Stoikiometri dan Penyetaraan Reaksi
Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu Stoicheion yang berarti "unsur" dan Metron yang berarti "pengukuran".Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.
Pada bingung ya? Oke gini dehh sederhanya.
Stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia yang mempelajari tentang kuantitas zat dalam suatu reaksi kimia.
Jika terjadi suatu reaksi kimia, mungkin kamu ingin mengetahui berapa jumlah zat hasil reaksinya? Atau jika kamu ingin melakukan reaksi kimia untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu, maka kamu harus mengatur berapa jumlah reaktan dalam reaksinya. Ini semua merupakan bahasan dalam stoikiometri.
![]() |
reaksi kimia |
![]() |
reaksi kimia |
Sebelum melakukan perhitungan Stoikiometri, persamaan reaksi yang kita miliki harus disetarakan terlebih dahulu.
Penyetaraan Reaksi Kimia
Reaksi kimia sering dituliskan dalam bentu persamaan dengan menggunakan simbol unsur. Reaktan adalah zat yang berada di sebelah kiri, dan produk ialah zat yang berada di sebelah kanan, kemudian keduanya dipisahkan oleh tanda panah (bisa satu / dua panah bolak balik). Contohnya:Persamaan reaksi kimia itu seperti resep pada reaksi, sehingga menunjukkan semua yang berhubungan dengan reaksi yang terjadi, baik itu ion, unsur, senyawa, reaktan ataupun produk. Semuanya.
Kemudian seperti halnya pada resep, terdapat proporsi pada persamaan tersebut yang ditunjukkan dalam angka-angka di depan rumus molekul tersebut.
Jika diperhatikan lagi, maka jumlah atom H pada reaktan(kiri) belum sama dengan jumlah atom H pada produk(kanan). Maka reaksi ini perlu disetarakan. Penyetaraan reaksi kimia harus memenuhi beberapa hukum materi.
Hukum Kekekalan Massa
Hukum Kekelan Massa : Massa produk sama dengan massa reaktan
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Hukum Perbandingan Tetap : Senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur kimia dengan perbandingan massa unsur yang tetap sama.
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Hukum Perbandingan Berganda : Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka perbandingan berat unsur tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhanaJadi dari persmaaan:
Kita dapat mengetahui bahwa 2 mol HCL bereaksi dengan 2 mol Na untuk membentuk 2 mol NaCl dan 1 mol H2. Dengan penyetaraan reaksi ini, maka dapat diketahui kuantitas dari setiap zat yang terlibat dalam reaksi.
Oleh karena itulah penyetaraan reaksi ini sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan stoikiometri.
Contoh:
Timbal(IV) Hidroksida bereaksi dengan Asam Sulfat, dengan reaksi sebagai berikkut:
Jika kita lihat baik baik:
Unsur
|
Reaktan
(jumlah mol) |
Product
(jumlah mol) |
Pb
|
1
|
1
|
O
|
8
|
9
|
H
|
6
|
2
|
S
|
1
|
2
|
Maka persamaan ini belum setara. Oleh karenanya kita perlu menyetarakan persamaan ini. Pada reaktan-nya terdapat 16 atom, namun pada produk-nya hanya terdapat 14 atom. Persamaan ini perlu penambahan koefisien sehingga jumlah atom unsur-unsurnya sama.
Di depan H2SO4 perlu ditambahkan koefisien 2 seehingga jumlah atom sulfurnya sesuai, kemudian di depan H2O perlu penambahan koefisien 4 agar jumlah atom oksigennya tepat. Maka reaksi yang setara ialah:
Unsur
|
Reaktan
(jumlah mol) |
Product
(jumlah mol) |
Pb
|
1
|
1
|
O
|
12
|
12
|
H
|
8
|
8
|
S
|
2
|
2
|
Kondisi dimana persamaan reaksi telah setara ialah ketika memenuhi dua kriteria berikut:
- Jumlah atom dari tiap unsur pada bagian kiri dan kanan persamaan telah sama.
- Jumlah ion pada bagian kiri dan kanan telah sama.(menggunakan penyetaraan reaksi redox)
Perhitungan Stoikiometri Pada Persamaan Kimia Setara
Dalam stoikiometri, suatu persamaan kimia yang setara memberikan informasi untuk membandingkan setiap elemen dalam reaksi berdasarkan faktor stoikiometri. Faktor stoikiometri merupakan rasio dari mol setiap senyawa/zat yang bereaksi.Dalam kehidupan nyata, seperti ini contohnya:
Untuk membuat secangkir kopi yang nikmat, diperlukan resep yaitu 9 cube gula dengan 3 sendok kopi.
![]() |
ilustrasi Stoikiometri dalam Kehidupan |
Ya! Jawabannya adalah 1 gelas kopi, dengan sisa bahan 3 cube gula.
Bagaimana kalau kita memiliki 27 cube gula dan 8 sendok kopi. Berapa gelas kopi yang bisa dibuat?
Tentu saja 2 gelas kopi dengan sisa 9 cube gula dan 2 sendok kopi. Semuanya mutlak harus mengikuti resepnya.
Kuncinya ialah semuanya harus mengikuti resepnya, jika dalam stoikiometri, persamaan reaksi yang setara adalah resepnya, jadi kita harus mengikuti resep tersebut.
Massa Molar
Sebelum melakukan perhitungan stoikiometri, kita perlu mengetahui apa itu massa molar. Massa molar merupakan rasio antara massa dan mol dari suatu atom.Untuk mengetahui Massa Molar suatu unsur maka kita hanya perlu membacanya di tabel periodik unsur. Sedangkan untuk mengetahui Massa Molar senyawa kita perlu menghitungnya berdasarkan rumus molekul senyawa tersebut.
Contoh soalnya:
Tentukan Massa Molar dari H2O?
Jawaban: 2(1.00794g/mol) + 1(15.9994g/mol) = 18.01528g/mol
Massa molar dari Hidrogen ialah 1.00794g/mol dikalikan 2 karena terdapat dua atom hidrogen dalam satu senyawa air. Kemudian ditambahkan massa molar dari Oksigen.
Massa Molar yang diperoleh dapat digunakan untuk menghitung mol suatu senyawa. Jika ada yang belum memahami mengenai mol silahkan buka wikipedia tentang pengertian mol.
Rumus perhitunga mol senyawa adalah:
mol = m/Mr
dengan;
mol->mol Senyawa
m->Massa Senyawa (gr)
Mr->Massa Molar (Massa Reatif)
Contoh Soal yang Melibatkan Perhitungan Stoikiometri Kimia
Propana terbakar dengan persamaan reaksi:Jika 200 g propana yang terbakar, maka berapakah jumlah H2O yang terbentuk?
Jawab:
Pertama: Setarakan persamaan reaksinya!Oke!.. Jadi sekarang kalian sudah bisa mengerjakan soal-soal dasar stoikiometri. Congratulation!
Kedua: Hitung mol C3H8!C3H8+5O2→4H2O+3CO2
mol=m/Mr -> mol= 200 g/ 44 g/mol ->mol= 4.54 mol
Ketiga: Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1 (*berdasar perbandingan koefisien pada persamaan reaksinya)
Kempat: Hitung mol H2O dengan perbandingan
mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4 = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol
Kelima : Konversi dari mol ke gram.
mol= m/Mr -> m= mol x Mr -> m= 18.18 mol x 18 = 327.27 gram.
Metode perhitungan lainnya akan saya tuliskan dalam postingan selanjutnya.
Kalau penjelasan ini membantu Kalian memahami Stoikiometri, silahkan sharing postingan ini. Terimakasih.
BELAJAR KIMIA DASAR II MAKALAH ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
Asam karboksilat dan ester
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX
Nama Kelompok:
Desy A Simanjuntak (11150147)
Imanuel Sinaga (11150145)
Fajar Manurung (14150143)
Mata Kuliah :
Kimia Dasar II
Dosen Pengasuh :
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HKBP NOMENSEN
PEMATANGSIANTAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam karboksilat merupakan
senyawa karbon yang mempunyai gugus karboksi - COOH istilah karboksilat berasal dari dua gugus, yaitu
gugus karbonil (-CO-)
dan gugus hidroksil (-OH). Asam karboksilat adalah R-COOH atau CnH2nO2. Asam karboksilat adalah suatu senyawa organic yang mengandung gugus karbonil
(-COOH), miasalnya: asam formiat, asam asetat, asam propionnat,
asam butirat, dan lain-lain. Asam asetat
dapat dihasilkan dengan mereaksikan Na-asetat dengan K-hidrosulfat.
Suatu ester karboksilat adalah sutau senyawa yang mengandung
gugus –COOR dengan
R yang berupa alkil atau
arl. Ester ini dapat dibentuk dengan mereaksikan langsung suatu asam
karboksilat dengan suatu alkohol. Reaksi
ini disebut reaksi esterfisika yang berkataliskan asam dan bersifat reversible.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah gugus fungsi asam karboksilat dan ester?
2. Bagaimanakah rumus stuktur serta tata nama asam karboksilat dan ester?
3. Apakah isomer dari asam karboksilat dan ester?
4. Apa saja sifat – sifat asam karboksilat dan ester?
5. Bagaimana hubungan antara asam
karboksilat dan ester?
6. Apakah kegunaan senyawa asam karboksilat dan ester dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui fungsi asam karboksilat dan Ester.
2. Mahasiswa mengetahui rumus stuktur serta tata nama
asam karboksilat dan Ester.
3. Mahasiswa mengetahui sifat – sifat asam karboksilat dan Esterk.
4. Mahasiswa mengetahui kegunaan senyawa asam karboksilat dan ester di dalam kehidupan sehari hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ASAM KARBOKSILAT
Pada unit sebelumnya, kita telah mempelajari struktur senyawa
organik yang termasuk golongan alkhohol, eter, aldehid, dan keton. Seperti halnya senyawa organik
lain, asam
karboksilat memilki struktur, sifat, tata nama, dan kegunaan tertentu.
2.1.1
Struktur
Asam Karboksilat
Asam
karboksilat merupakan
golongan senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsional –COOH yang disebut gugus karboksil.
Beberapa asam karboksilat biasa yang
penting:
Asam Karboksilat
|
Sumber atau Penggunaan
|
Asam laktat
|
Dalam susu dan susu masam
|
Asam oksalat
|
Dalam bayam dan kelembak
|
Asam tartrat
|
Dalam sari anggur sebagai garam
monokalin
|
asam salisilat
|
Untuk membuat aspirin dan minyak
gandapura
|
Asam tereftalat
|
Untuk membuat serta polyester,
film atau benda-benda cetak
|
Asam sitrat
|
Dalam jeruk dan beri
|
a. Rumus Umum
Perhatikan
rumus struktur beberapa senyawa asam karboksilat pada table berikut.
Beberapa rumus
senyawa asam karboksilat
Larutan
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
Asam
Metanoat
|
O
//
H — C — OH
|
CH2O2
|
Asam
Etanoat
|
O
//
CH3 — C — OH
|
C2H4O2
|
Asam
Propaoat
|
O
//
C2H5 — C — OH
|
C3H6O2
|
Asam
Butanoat
|
O
//
C3H7 — C — OH
|
C4H8O2
|
Berdasarkan tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa asam karboksilat memiliki
Gugus fungsi : O
Atau - COOH
//
— C — OH
Rumus Struktur : O Atau R-COOH
//
R— C — OH
Rumus Umum : Cn H2n O 2 n = Jumlah atom karbon
R = Gugus alkil
b. Tata Nama Asam Karboksilat
1. Tata Nama Asam Karboksilat berdasarkan IUPAC
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai
dengan mengganti akhiran menjadi oat dan diawali kata
asam.
Contoh: Metana ⎯⎯→ Asam Metanoat
Cara penamaam adalah:
o
Menentukan rantai induk, yaitu rantai
C terpanjang yang mengandung gugus karboksil .
o
Penomoran dimulai dari atom C gugus
fungsi .
o
Urutan penamaan: Asam(nomor
cabang)-(nama cabang)(oat)
Contoh : CH3-CH -
CH-COOH
||
||
CH3 CH3
Asam
2,3-dimetilbutanoat
2. Tata Nama Asam Karboksilat berdasarkan Cara Trival
Nama trivial asam karboksilat biasanya dida- sarkan pada nama sumbernya,
bukan berdasarkan strukturnya. Hal ini karena banyaknya asam karboksilat yang
telah dikenal orang sejak lama, Contohnya adalah senyawa asam metanoat (HCOOH) diberi nama Asam Formiat
atau asam semut karena pada awalnya ditemukan pada semut ( Formica dalam bahasa
Latin berarti semut ) . Nama Trival , Sumber , Struktur dan jumlah atom C dapat
dilihat pada tabel berikut .
Jumlah
Atom C
|
Struktur
|
Nama
trival
|
Sumber
|
4
|
CH3-(CH2)2-COOH
|
Asam Butirat
|
Mentega
|
5
|
CH3-(CH2)3-COOH
|
Asam Valerat
|
Akar Valeria
|
6
|
CH3-(CH2)4-COOH
|
Asam Kapornat
|
Kambing
|
2.1.2 Keisomeran pada Asam Karboksilat
Keisomeran
pada asam karboksilat dimulai dari asam asam karboksilat yang memiliki empat
atom karbon, yaitu senyawa C4H8O2
Isomer struktur C4H9
C — OH
CH3 — CH2 — CH2 — COOH
asam butanoat
CH3 — CH — COOH
||
CH3
asam 2-metil propanoat
2.1.3 Sifat-sifat Asam Karboksilat
a. Sifat fisika
1. Asam karboksilat mempunyai titik
didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya
sebanding.
2. Kelarutan asam karboksilat dalam air
lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya
sebanding.
3. Kelarutan asam karboksilat dalam air
menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
4. Asam karboksilat dengan 1-4 atom
karbon dapat larut sempurna dalam air.
b. Sifat kimia
Beberapa sifat asam karboksilat adalah:
1. Asam karboksilat merupakan asam
lemah. Makin pendek rantai karbon, kekuatan asam makin bertambah.
2. Asam karboksilat dapat bereaksi
dengan basa menghasilkan garam.
3. Reaksi ini disebut penetralan.
4. Asam karboksilat dapat bereaksi dengan
alkohol menghasilkan ester.
5. Reaksi ini dikenal dengan nama reaksi
esterifikasi.
6. Dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan air sehingga pada umumnya mempunyai titik didih tinggi.
7. Mulai dari C1 sampai dengan
C4 mudah larut dalam air. Makin panjang rantai C-nya makin sukar larut
dalam air.
8. Adanya cabang akan mempengaruhi
derajat keasaman. Cabang alkil akan mengurangi keasaman, sedangkan jika
cabangnya atom-atom halogen akan menambah keasaman.
2.1.4 Kegunaan Asam
Karboksilat di dalam kehidupan
Asam
Karboksilat digunakan di kehidupan sehari hari dalam bentuk
a.
Asam
Asetat
Asam
Asetat atau biasa lebih dikenal dengan sebutan asam cuka adalah golongan asam
karboksilat dalam kehidupan sehari hari . Asam Asetat murni dikenal dengan nama
asam asetat glasial yang memiliki
titik leleh 16.6derajat Celcius. Dalam kehidupan sehari hari , asam cuka
digunakan sebagai pemberi rasa asam pada makanan . Di dalam Industri makanan ,
asam cuka juga berfungsi sebagai zat pengawet yang didalam industri asam asetat
biasa digunakan pada pembuatan serat selulosa asetat , platik , zat warna ,
obat obatan dan lain lain.
b.
Asam
Sitrat
Asam
Sitrat adalah asam yang dihasilkan dari jeruk dan buah buahan lain yang terasa
asam . Lemon mengandung 6-7% asam sitrat . Asam sitrat memiliki sifat , antara
lain tidak beracun , dapat mengikat logam berat , dan menimbulkan rasa enak.
Sifat tersebut menyebabkan asam sitrat banyak dimanfaatkan dalam berbagai
industri diantaranya industri kosmettik ,farmasi dan pengolahan resin.
2.1.5 Dampak Kegunaan Asam Karboksilat
Asam
karboksilat yang paling banyak dikonsumsi adalah asam Asetat .Secara umum ,
asam asetat merupakan asam lemah yang dalam pemakaian wajar aman untuk
dikonsumsi ,tetapi apabila dalam jumlah berlebih asam asetat dapat meningkatkan
konsentrasi asam lambung sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi oleh penderita
sakit lambung (maag).
2.1.6 Pembuatan asam karbokslilat
Asam
karboksilat dapat dibentuk melalui prose oksidasi alkohol primer dan oksidasi
aldehid . Reaksi oksidasi alkohol primer akan menghasilkan aldehid. Apabila
reaksi oksidasi berlanjut , aldehid akan berubah menjadi asam karboksilat .
Sebagai oksidator dapat digunakan senyawa kalium permanganat (KMnO4) dan kalium
bikromat K2CO7.
2.2
ESTER
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman rasa buah yang
ungkin kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya
dicampuri essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya
bermacam-macam tergantung ester penyusunnya. Beberapa ester dan aroma
karakteristiknya sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.
Beberapa ester
dan aromanya
Ester
|
Aroma Karakteristiknya
|
Etil formiat
|
Rum
|
n-pentil
asetat
|
Pisang
|
Isopentil
asetat
|
Buah pir
|
n-oktil
asetat
|
Jeruk manis
|
Metal butirat
|
Apel
|
Etil butirat
|
Nanas
|
n-propil
butirat
|
Apricot
|
Seperti halnya senyawa organik lain ,
Ester memilki struktur , sifat , tata nama , dann kegunaan tertentu.
2.2.1 Struktur Ester
Senyawa
Ester merupakan salah satu turunan senyawa asam karboksilat. Pada Struktur
senyawa ester, atom H pada gugus karboksil diganti dengan gugus alkil . Oleh
karena itu , Ester disebut juga Alkil
Alkanoat.
Larutan
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
Metil
Metanoat
|
O
//
H — C — O — CH3
|
C2H4O2
|
Metil
Etanoat
|
O
//
CH3 — C — O —CH3
|
C3H6O2
|
Propil
Etanoat
|
CH3 —COO — C3H7
|
C4H8O2
|
Alkil
Alkanoat atau Ester
|
O
//
R — C — O— R’
|
Cn H2n O2
|
Berdasarkan data pada tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa ester memiliki
O
// Atau —COO—
Gugus Fungsi : —C—O
—
O
//
Rumus Struktur : R—C—O—R’ Atau R—COO—R’
Rumus molekul : CnH2nO2
2.2.2 Tata Nama Ester
Berdasarkan aturan IUPAC , penamaan ester yang merupakan
turunan alkana disusun dengan menyebut nama gugus alkil terlebih dahulu ,
kemudian diakhiri dengan nama alkaoatnya.
Penulisan
nama estersecara trival mirip dengan
penamaan asam karboksilat. Perbedaan nya, nama asam diganti dengan nama gugus
alkil yang menggantikan posisi atom H . Coba kita perhatikan tata nama menurut
IUPAC dan trival (ditulis dalam tanda kurung) pada contoh contoh ester berikut
ini .
O
//
CH3 — C — O — CH3
Metil
etanoat ( Metil Asetat )
|
O
//
CH3 —CH2 — C — O — C2H5
Etil propanoat ( Etil propionat)
|
O
//
CH3 — C — O — C2H5
Etil
etanoat ( Etil asetat )
|
|
2.2.3 Keisomeran Pada Ester
a. Keisomeran Struktural
Keisomeran
pada ester dimulai dari ester yang tersusun atas empat atom karbon , yaitu
ester dengan rumus molekul C4H8O2 . Penentuan jumlah isomer dan ester dilakukan
dengan mengatur bentuk rangka gugus alkil dan bentuk rangka alkanoat
b.
Keisomeran Fungsional
Pada
pembahasan sebelumnya , kita telah mempelajari rumus umum dan struktur asam
karboksilat dan ester . Asam etanoat dan metil metanoat memiliki rumus molekul
yang sama (C2H4O2) , tetapi gugus fungsinya berbeda . Dengan demikian kedua
senyawa tersebut dikatakan memiliki jenis keisomeran
Fungsional.
2.2.4 Sifat sifat Ester
a. Sifat Fisika
•
Titik didih ester hampir sama dengan
titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya sebanding.
•
Ester dapat larut dalam pelarut
organik.
•
Ester dengan 3-5 atom karbon dapat
larut dalam air.
•
Ester yang mudah menguap memiliki
bau sedap.
b.
Sifat
Kimia
•
Hidrolisis ester menggunakan air
yang berlebih dengan katalis asam akan menghasilkan asam.
•
Hidrolisis ester suku tinggi dengan
KOH dan NaOH menghasilkan asam dan gliserol
•
Ester dapat mengalami reduksi
menjadi alkohol
•
Reduksi terhadap ester tak jenuh suku
tinggi dapat menghasilkan mentega
2.2.5 reaksi-reaksi
1. ester mudah
direduksi oleh gas hydrogen menjadi alkohol.
2. ester mudah
terhidrolisis oleh air dalam suasana asam menjadi asam karboksilat dan alkohol.
3. ester mudah
terhidrolisis oleh basa kuat menjadi garam karboksilat dal alkohol.
2.2.6 Kegunaan Ester di
dalam kehidupan
Ester
digunakan di kehidupan sehari hari dalam bentuk
1.
Ester buah-buahan
Ester ini berbau sedap sehingga digunakan
sebagai penyedap atau essens
2.
Ester asetat (CH3 ̶
COO2H5)
Etil asetat digunakan sebagai pelarut.
Misalnya untuk cat,cat kuku,atau perekat. Ester ini mudah menguap sehingga cat
atau pengering mudah mongering.
3.
Lilin
Kebanyakan bahan pembuat lilin adalah
campuran dari dua jenis atau lebih ester dengan zat-zat lain dan merupakan zat
padat dengan titik leleh yang rendah.
Keguanaan lain:
a. Ester memiliki
bau yang harus (khas), sehingga banyak dipakai sebagai essens buah-buahan.
b. Ester digunakan
untuk bahan pembuatan sabun.
c. Ester digunakan
untuk pembuatan mentega.
d. Bebrapa senyawa
ester digunakan sebagai bahan untuk pembuatan benang.
2.2.7 Dampak Kegunaan Ester
Dalam
jumlah tertentu , ester aman digunakan sebagai esen . Ester yang digunakan
untuk esen , pada umumnya memiliki rantai karbon pendek . Ester yang berdampak
buruk terhadap kesehatan umumnya yang memiliki rantai karbon panjang , seperti
minyak dan lemak , yang menyebabkan meningkatnya kadar trigliserida kolestrol
dalam darah .
2.2.8 Pembentukan Ester
Pembentukan
ester dari asam karboksilat dan alkoholdikenal dengan sitilah esterifikasi .
Reaksi esterifikasi ini menggnakan katalis asam sulfat (H2SO4).
O O
|| + +H2SO4 // + H2O
R— C — OH
H – O – R’ R — C — O —R’
(Asam Karboksilat) ( Alkohol
) ( Ester ) (Air)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gugus
fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
2. Setiap
senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat yang
berbeda pula.
3. karboksilat
merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil ().Gugus fungsi karboksil
merupakan gabungan dari gugus karbonil (–C = O) dengan gugus hidroksil (–OH).
4. Asam
karboksilat dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu oksidasi alkohol primer
atau aldehida dengan suatu oksidator dan hidrolisis senyawa alkana nitril pada
suhu tinggi dan asam kuat.
5. Asam
karboksilat banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya
adalah asam formiat (asam semut) banyak digunakan dalam industri tekstil, pe-
nyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon
karet); asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet
makanan, sebagai bahan pembuatan ester dengan cara mereaksikannya dengan
alkohol; dan asam karboksilat suhu tinggi dipergunakan untuk pembuatan sabun
jika direaksikan dengan basa, misalnya asam stearat, asam palmitat.
6. Ester
atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:
7. Beberapa
sifat ester adalah mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya, ester berbau harum, dan banyak terdapat pada buah-buahan, ester
sedikit larut dalam air, serta titik didih dan titik beku ester lebih rendah
daripada asam karboksilat.
3.2
Saran
Mempelajari
kimia organik memang sulit apalagi bagi yang belum mempunyai dasar ilmu kimia sama sekali. Seperti kami ini. Hehehee. Janganlah kita menpelajari materi
yang sulit langsung. Itu hanya membuat utek kita menjadi mules saja. Nanti bisa
membuat kita stres loh. Ntar cepet tua dong?? Heee. Tapi hendaknya kita
mempelajari materi dari dasar dulu sebelum mendalami ilmu kimia. Trus tidak
akan bisa mempelajari ilmu kimia kalau tidak ada yang menuntun kita loh. Karna
pada kimia banyak istilah – istilah maupun simbol – simbol yang banyak.
Tapi jangan takut dan jangan khawatir karna sesulit apapun materi ketika
kita terima. Jika kita sudah terbiasa mendengarkan ataupun mempelajari materi
tersebut pasti ada yang masuk di memori kita walaupun sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Redjeki. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Surakarta: Universitas SebelasMaret.
Wertheim, Jane. (Agusniar Trisnamiati). Kamus Kimia Bergambar
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Wood, Jesse H; Keenan, Charles W and Bull, William E. 1968.
Fundamentals of College Chemistry, Second Edition. USA:
Harper and RowPublishers.
Kus Sri Martini. 1988. Prakarya Kimia. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
Subscribe to:
Posts (Atom)