KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha
Kuasa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dpat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun dalam materi pendekatan dan metode mipa I.
.Berbicara
masalah mipa yang mana terdiri dari pendekatan dan metode mipa, dan dasar-dasar
keterampilan matematika serta peranan matematika dalam IPA tekhnologi dan
masyarakat. Dengan bertitik tolak pada materi di atas diharapkan setiap
pendidik dan peserta didik akan lebih memahami apa itu mipa dan peranannya
dalam ipa, teknologi dan masyarakat .
Sehubungan dengan itu, karena
makalah ini yang tugas mingguan kepada Ibu kami mohon
maaf tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan. Akhirnya krtik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan, demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang, Terima
kasih.
Muaro Jambi, 11 November 2013
Penulis
Kelompok
I
DAFTAR ISI
Kata pengantar
............................................................................................................
1
Daftar isi
......................................................................................................................
2
BAB I : PENDAHULUAN
Latar belakang
.............................................................................................................
4
Rumusan masalah
.......................................................................................................
5
Tujuan penulisan
.........................................................................................................
5
Manfaat penulisan
.......................................................................................................
5
BAB II : PEMBAHASAN
Pendekatan dan metode pendidikan mipa
Pengertian pendekatan dan metode .............................................................................
6
Macam-macam pendekatan dan metode pembelajaran
Macam-macam pendekatan ........................................................................................
7
Macam-macam metode ..............................................................................................
9
Dasar-dasar keterampilan matematika serta peranan matematika dalam ipa,
teknologi dan masyarakat.
Pengertian matematika
..............................................................................................
11
Keterampilan matematika
.........................................................................................
11
Peranan matematika
Peran matematika dalam ipa
....................................................................................
12
Peran matematika dalam teknologi
.......................................................................... 13
Peran matematika dalam masyarakat
....................................................................... 14
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan ...............................................................................................................
18
Saran
.........................................................................................................................
18
Daftar pustaka
..........................................................................................................
19
BAB I
Pendahuluan
1.
Latar
belakang
Dewasa ini
yang masih menjadi pembicaraan hangat dalam masalah mutu pendidikan adalah
prestasi belajar siswa dalam suatu bidang ilmu tertentu. Menyadari hal
tersebut, maka pemerintah bersama para ahli pendidikan, berusaha untuk lebih
meningkatkan mutu pendidikan. Upaya pembaruan pendidikan telah banyak dilakukan
oleh pemerintah, diantaranya melalui seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan
dalam hal pemantapan materi pelajaran serta metode pembelajaran untuk bidang
studi tertentu misalnya IPA, Matematika dan lain-lain. Sudah banyak usaha yang
dilakukan oleh Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia,
khususnya pendidikan Matematika di sekolah, namun belum menampakkan hasil yang
memuaskan, baik ditinjau dari proses pembelajarannya maupun dari hasil prestasi
belajar siswanya.
Dari beberapa mata pelajaran yang disajikan pada sekolah, MIPA adalah mata pelajaran yang menjadi kebutuhan system dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran MIPA diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan aplikasinya.. Oleh karenanya semua masalah kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti selalu harus merujuk pada matematika.
Matematika dan IPA sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar, selain sebagai sumber dari ilmu yang lain juga merupakan sarana berpikir logis, analis, dan sistematis dan konsisten. Sebagai mata pelajaran yang berkaitan dengan konsep-konsep yang abstrak, maka dalam penyajian materi pelajaran, matematika dan IPA harus dapat disajikan lebih menarik dan sesuai dengan kondisi dan keadaan siswa. Hal ini tentu saja dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Untuk itulah perlu adanya pendekatan dan metode khusus yang diterapkan oleh guru.
Pembelajaran matematika dan IPA yang saat ini berlangsung di lapangan umumnya verbalisme, artinya guru cenderung untuk menjelaskan materi–materi MIPA dan konsep–konsep MIPA dengan menggunakan metode ceramah yang notabene merupakan metode termudah dan termurah.
Dari beberapa mata pelajaran yang disajikan pada sekolah, MIPA adalah mata pelajaran yang menjadi kebutuhan system dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran MIPA diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan aplikasinya.. Oleh karenanya semua masalah kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti selalu harus merujuk pada matematika.
Matematika dan IPA sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar, selain sebagai sumber dari ilmu yang lain juga merupakan sarana berpikir logis, analis, dan sistematis dan konsisten. Sebagai mata pelajaran yang berkaitan dengan konsep-konsep yang abstrak, maka dalam penyajian materi pelajaran, matematika dan IPA harus dapat disajikan lebih menarik dan sesuai dengan kondisi dan keadaan siswa. Hal ini tentu saja dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Untuk itulah perlu adanya pendekatan dan metode khusus yang diterapkan oleh guru.
Pembelajaran matematika dan IPA yang saat ini berlangsung di lapangan umumnya verbalisme, artinya guru cenderung untuk menjelaskan materi–materi MIPA dan konsep–konsep MIPA dengan menggunakan metode ceramah yang notabene merupakan metode termudah dan termurah.
2.
Rumusan
masalah
·
apakah pegertian
pendekatan dan metode pembelajaran
·
apa sajakah macam-macam
pendekatan dan metode dalam pembelajaran mipa
·
apakah pengertian
matematika
·
apa itu keterampilan
matematika
·
apa saja peran
matematika dalam ipa, teknologi dan masyarakat
3.
Tujuan
penulisan
·
Untuk mengetahui dan
memahami pengertian pendekatan dan metode pendidikan mipa.
·
Untuk mengetahui dan
memahami macam-macam pendekatan dan metode dalam pembelajaran.
·
Untuk mengetahui dan
memahami pengertian matematika
·
Untuk mengetahui dan
memahami keterampilan matematika
·
Untuk mengetahui dan
memahami peran matematika dalam ipa, teknologi dan masyarakat
4.
Manfaat
penulisan
·
Dapat mengetahui dan memahami pengertian pendekatan
dan metode pendidikan mipa.
·
Dapat mengetahui dan
memahami macam-macam pendekatan dan metode dalam pembelajaran.
·
Dapat mengetahui dan
memahami pengertian matematika
·
Dapat mengetahui dan
memahami keterampilan matematika
·
Dapat mengetahui dan
memahami peran matematika dalam ipa, teknologi dan masyarakat
BAB II
Pembahasan
I.
Pendekatan dan metode pendidikan
mipa
A. Pengertian Pendekatan dan Metode
pendekatan pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikan suatu materi yang memungkinkan siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
pendekatan pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikan suatu materi yang memungkinkan siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
B. Macam-macam Pendekatan dan metode
pembelajaran
B.1. Macam-macam pendekatan
Pendekatan-pendekatan
yang dapat digunakan dalam pembelajaran MIPA antara lain sebagai berikut :
1.
Pendekatan Tujuan Pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
2. Pendekatan Pengorganisasian Konsep
Pendekatan pengorganisasian konsep dari D. Ausubel adalah suatu pendekatan mengajar yang didasari oleh teori bahwa belajar adalah suatu proses mental, yang mengembangkan cara berpikir kritis, logis dan kreatif.
Menurut D.
Ausubel belajar berlangsung pada struktur kognitif yang ada.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pengorganisasian konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pengorganisasian konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
4.
Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inkuiri adalah suatu proses dimana dalam suatu kegiatan siswa dan guru secara berkelanjutan menjadi seorang penanya, menjadikan siswa sebagai orang yang selalu ingin mencari sebab dalam pikirannya terdapat pertanyaan dan ingin tahu.
Pendekatan inkuiri adalah suatu proses dimana dalam suatu kegiatan siswa dan guru secara berkelanjutan menjadi seorang penanya, menjadikan siswa sebagai orang yang selalu ingin mencari sebab dalam pikirannya terdapat pertanyaan dan ingin tahu.
Penggunaan
pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang
dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik
yang digunakan oleh para ahli peneliti ( Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan
inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri bebas atau inkuiri
terbuka. Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan
pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.
Dalam pembelajaran MIPA berpikir dengan proses inkuiri dapat terlihat melalui kegiatan yang lebih luas lagi seperti, kegiatan berikut:
a. Mengobservasi objek atau fenomena tertentu,
b. Mengemukakan hasil pengamatan,
c. Menggunakan alat ukur yang tepat,
d. Mengembangkan keterampilan menggunakan alat laboratorium, dll.
Dalam pembelajaran MIPA berpikir dengan proses inkuiri dapat terlihat melalui kegiatan yang lebih luas lagi seperti, kegiatan berikut:
a. Mengobservasi objek atau fenomena tertentu,
b. Mengemukakan hasil pengamatan,
c. Menggunakan alat ukur yang tepat,
d. Mengembangkan keterampilan menggunakan alat laboratorium, dll.
5. Pendekatan Penemuan ( Discovery )
Penggunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang benar-benar baru. Pada umumnya materi yang akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.
6. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
7.
Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving Approach)
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
Dengan pendekatan pemecahan masalah, menekankan agar pembelajaran memberikan kemampuan bagaimana cara memecahkan masalah yang objektif dan tahu benar apa yang dihadapi. Kesimpulan yang secara mendasar dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sepanjang orang hidup, ia akan dihadapkan pada masalah.
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
Dengan pendekatan pemecahan masalah, menekankan agar pembelajaran memberikan kemampuan bagaimana cara memecahkan masalah yang objektif dan tahu benar apa yang dihadapi. Kesimpulan yang secara mendasar dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sepanjang orang hidup, ia akan dihadapkan pada masalah.
8. Pendekatan
Terpadu
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.
9.
Pendekatan Tingkat Perkembangan Dari Piaget
Pendekatan tingkat perkembangan ini dirintis berdasarkan teori Belajar dari Piaget yang merupakan salah satu pendekatan yang beranggapan bahwa belajar adalah memerulukan pengembangan aspek kognitif sebagai bekal untuk dapat memecahkan persoalan yang dihadapi siswa dalam kehidupannya dan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik.
Pendekatan tingkat perkembangan ini dirintis berdasarkan teori Belajar dari Piaget yang merupakan salah satu pendekatan yang beranggapan bahwa belajar adalah memerulukan pengembangan aspek kognitif sebagai bekal untuk dapat memecahkan persoalan yang dihadapi siswa dalam kehidupannya dan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik.
10.
Pendekatan Induktif-Deduktif
Pendekatan Induktif-Deduktif data pembelajaran adalah salah satu pendekatan yang berorientasi pada paham bahwa belajar pada dasarnya adalah pengembangan intelektual. Pengembangan intelektual seseorang akan berkembang melalui dua cara yaitu:
Secara Induktif: Jika teori yang diperoleh menjadi generalisasi dan faktor-faktor empiris. Dengan pendekatan induktif orang mulai dari teori-teori kecil yang telah diuji berkali-kali kemudian disusun ke atas menjadi suatu generalisasi.
Secara deduktif: Teori dibangun dengan dasar logis dan kemudian diuji berkali-kali melalui eksperimen yang sifatnya ditentukan oleh teori tersebut.
Dalam pendekatan induktif sering orang menggabungkan dengan pendekatan inkuiri menjadi pendekatan induktif inkuiri untuk dapat menemukan sesuatu, “discover” sesuatu yang baru.
Suatu kegiatan “discovery” ialah suatu kegiatan atau pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.
Pendekatan Induktif-Deduktif data pembelajaran adalah salah satu pendekatan yang berorientasi pada paham bahwa belajar pada dasarnya adalah pengembangan intelektual. Pengembangan intelektual seseorang akan berkembang melalui dua cara yaitu:
Secara Induktif: Jika teori yang diperoleh menjadi generalisasi dan faktor-faktor empiris. Dengan pendekatan induktif orang mulai dari teori-teori kecil yang telah diuji berkali-kali kemudian disusun ke atas menjadi suatu generalisasi.
Secara deduktif: Teori dibangun dengan dasar logis dan kemudian diuji berkali-kali melalui eksperimen yang sifatnya ditentukan oleh teori tersebut.
Dalam pendekatan induktif sering orang menggabungkan dengan pendekatan inkuiri menjadi pendekatan induktif inkuiri untuk dapat menemukan sesuatu, “discover” sesuatu yang baru.
Suatu kegiatan “discovery” ialah suatu kegiatan atau pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.
11. Pendekatan Open-Ended
Pembelajaran dengan pendekatan Open-ended diawali dengan memberikan masalah terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus mengarah dan mengantarkan siswa dalam menjawab masalah dengan banyak cara serta mungkin juga dengan banyak jawaban yang benar, sehingga merangsang kemampuan intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru.
Pendekatan Open-ended memberikan kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk mengelaborasi permasalahan. Tujuannya tiada lain adalah agar kemampuan berpikir matematika dan sains siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasikan melalui proses pembelajaran. Inilah yang menjadi pokok pikiran pembelajaran dengan pendekatan Open-ended, yaitu pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara MIPA dan siswa sehingga mendorong siswa untuk menjawab permasalahan melalui berbagai strategi.
Pembelajaran dengan pendekatan Open-ended mengharapkan siswa tidak hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada proses pencarian suatu jawaban.
B.II.
Macam-macam Metode Pendidikan dan Pembelajaran.
Beberapa metode yang sering
digunakan dalam pembelajaran adalah :
1. Metode
Ceramah Bermakna
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
Salah satu ciri adanya metode ceramah bermakna yaitu guru mengajukan pertanyaan-pertayaan yang membuat siswa berfikir. Selain itu, guru harus mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan dan guru harus mempertimbangkan dimana pertanyaan itu harus digunakan.
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
Salah satu ciri adanya metode ceramah bermakna yaitu guru mengajukan pertanyaan-pertayaan yang membuat siswa berfikir. Selain itu, guru harus mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan dan guru harus mempertimbangkan dimana pertanyaan itu harus digunakan.
2. Metode
Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
Dalam pembelajaran, yang dimaksud dengan metode diskusi adalah terlibatnya suatu kelompok belajar yang saling berinteraksi secara verbal di kelas. Interaksi tersebut dapat berlangsung antara siswa antara siswa dengan siswa atau guru.
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
Dalam pembelajaran, yang dimaksud dengan metode diskusi adalah terlibatnya suatu kelompok belajar yang saling berinteraksi secara verbal di kelas. Interaksi tersebut dapat berlangsung antara siswa antara siswa dengan siswa atau guru.
4. Metode Belajar Kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
Secara garis besar persiapan guru untuk menggunakan metode demonstrasi ini sama dengan metode eksperimen. Perbedaanya antara lain adalah pada metode demonstrasi tiap percobaan tidak dilakukan oleh setiap siswa tetapi satu atau dua siswa, dan yang lain sebagai pengamat.
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
Secara garis besar persiapan guru untuk menggunakan metode demonstrasi ini sama dengan metode eksperimen. Perbedaanya antara lain adalah pada metode demonstrasi tiap percobaan tidak dilakukan oleh setiap siswa tetapi satu atau dua siswa, dan yang lain sebagai pengamat.
6. Metode Ekspositori atau Pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
Metode ini sama seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan interaksi pada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran). Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang, karena tidak terus bicara saja. Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal, dan pada waktu yang diperlukan saja.
7. Metode
Karyawisata/Widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Metode
Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
9. Metode
Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
10. Metode
Bermain Peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
11. Metode
Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah digunakan guru bila bertujuan untuk mengembangkan proses berpikir siswa melalui pemberian masalah yang harus dipecahkan. Tergantung dari sifat masalah yang dibawa ke dalam kelas, teknik pemecahan masalahnya dapat dilaksanakan secara berkelompok atau secara individual, dapat dikerjakan di dalam kelas atau sebagai tugas di luar kelas.
Metode pemecahan masalah digunakan guru bila bertujuan untuk mengembangkan proses berpikir siswa melalui pemberian masalah yang harus dipecahkan. Tergantung dari sifat masalah yang dibawa ke dalam kelas, teknik pemecahan masalahnya dapat dilaksanakan secara berkelompok atau secara individual, dapat dikerjakan di dalam kelas atau sebagai tugas di luar kelas.
12. Metode
Penemuan
Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan siswa. Dalam belajarnya ia menemukan sendiri sesuatu yang baru. Ini tidak berarti yang ditemukannya benar-benar baru, sebab sudah diketahui yang lain.
Dengan metode ini, siswa didorong oleh rasa ingin tahu (coriousity) untuk mengeksplorasi dan belajar sendiri. Pemahaman suatu konsep didapat siswa melalui proses. Dengan metode ini lebih ditekankan kepada proses penemuan konsep dan bukan produknya.
Secara umum individu mengorganisasikan pikirannya hingga ia menemukan pola piker yang baru yang membawa ia lebih dekat pada keseimbangan internal dan eksternal.
Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan siswa. Dalam belajarnya ia menemukan sendiri sesuatu yang baru. Ini tidak berarti yang ditemukannya benar-benar baru, sebab sudah diketahui yang lain.
Dengan metode ini, siswa didorong oleh rasa ingin tahu (coriousity) untuk mengeksplorasi dan belajar sendiri. Pemahaman suatu konsep didapat siswa melalui proses. Dengan metode ini lebih ditekankan kepada proses penemuan konsep dan bukan produknya.
Secara umum individu mengorganisasikan pikirannya hingga ia menemukan pola piker yang baru yang membawa ia lebih dekat pada keseimbangan internal dan eksternal.
II.
Dasar-dasar
ketrampilan matematika dalam IPA teknologi dan masyarakat.
A.
Pengertian matematika
matematika
diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara
sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran
yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan matematika
diartikan sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai ide dan
kesimpulan (Sujono 1988:5).
matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang
bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan
dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (KBBI).
A. Keterampilan matematika
Keterampilan
siswa dalam matematika adalah kemampuan siswa untuk menjalankan
prosedur-prosedur dan operasi-operasi di dalam matematika secara tepat, cermat
dan benar.
Menurut R.M. Gagne dalam belajar matematika yang dimaksudkan dengan
keterampilan adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan cepat.
Pengetahuan tentang keterampilan tentang matematika ini tidak datang
dengan sendirinya dan tidak dengan mudah kita peroleh. Keterampilan matematika
ini didasarkan atas pemahaman dan latihan yang cukup, namun tidak berlebihan.
Pemahaman terhadap konsep-konsep dan teorema-teorema matematika perlu
dilanjutkan dengan latihan yang cukup
Keterampilan
kuantitatif sangat penting untuk berpartisipasi dalam masyarakat, dimana hasil
kuantitatif sangat penting dalam keputusan-keputusan tentang kehidupan publik
dan swasta, dan sosiolog memiliki kontribusi yang berpotensi penting untuk
membuat pendidikan keaksaraan kuantitatif. Pembelajaran matematika merupakan
salah satu pembelajaran yang mengupayakan siswa untuk memiliki keterampilan
baik keterampilan kognitif maupun keterampilan afektif (Wills J.B &
Atkinson M.P 2007:5).
Umumnya
siswa mengharapkan untuk memperoleh keterampilan intelektual yang kompleks
diperlukan untuk menjadi sukses dalam pengetahuan siswa saat ini, hasil siswa
yang tidak sama adalah tidak diterima oleh siswa. Sedangkan wertsch & Stone
menjelaskan: Anak-anak dapat mengatakan lebih dari yang disadari dan beberapa
masukan untuk memahami apa yang dimaksud dengan apa yang dikatakan bahwa mereka
mengembangkan keterampilan kognitif (Arends dan Kilcher 2010: 1).
B.
Peranan Matematika
a. Peranan
matematika dalam ipa
Seiring dengan
perkembangannya matematika selalu mendampingi ilmu-ilmu lain, tidak terkecuali
ilmu pengetahuan alam. Matematika adalah ilmu pendukung IPA sebagai dasar
perhitungan dan logika.
Dalam perkembangannya IPA tidak pernah lepas dari
matematika, bahkan IPA tidak akan bisa berkembang tanpa adanya matematika.
Tanpa matematika manusia tidak dapat mengetahui jarak bumi ke bulan, manusia
tidak dapat mengetahui jarak bumi ke matahari, dan berapa keliling bumi.
Berkat bantuan
matematikalah Erathotenes (240 SM) dapat mengetahui berapa keliling dan
diameter bumi. Pada tanggal 21 Juni di Syene (Mesir) pada tengah hari matahari
berada tepat di atas kepala. Saat yang mana di kota Alexandria yang jauhnya 500
Mil tepat berada disebelah utara Syene matahari jatuh dnegan membentuk 7,4o.
Ini dapat diukur melalui bayang-bayang sebuah tongkat. Dengan asumsi bahwa bumi
ini bulat maka keliling bumi atau besarnya bumi dapat dihitung secara
matematika. Dengan demikian Erathotenes dapat menghitung bahwa jari-jari bumi
adalah sekitar 24.000 Mil dan diameter bumi sekitar 8.000 Mil.
Hipparchus (150 SM)
dapat menghitung jarak bumi ke bulan. Perhitungannya diilhami oleh ajaran
Aristoteles yang menyatakan bahwa bulan terletak di anatar bumi dan matahari,
juga diilhami oleh gerhana bulan dimana bayang-bayang bumi pada bulan
dipergunakan untuk memperkirakan besarnya bumi. Ia berkesimpulan bahwa jarak
bumi ke bulan adalah sekitar 24.000 Mil.
ada banyak sekali ahli-ahli matematika yang berjasa
dalam IPA, beberapa diantaranya adalah:
1. Phytagoras,
ia mengadakan perhitungan pada benda-benda segibanyak.
2. Apollonius
melakukan perhitungan terhadap benda-benda bergaris lengkung.
3. Kepler
(1609) berjasa dalam perhitungan peredaran berbentuk elips dari planet-planet.
4. Huygnes (1695) dapat memecahkan teka-teki adanya
cincin saturnus, perhitungan tentang kecepatan
cahaya , yaitu 600.000 kali kecepatan suara ( pada masa itu orang beranggapan bahwa cahaya tak membutuhkan waktu
untuk memancar).
5. Galileo
(1642) berjasa dalam menetapkan hukum lintasan peluru, gerak, dan percepatan.
Pada
masa sekarang tentunya matematika pun akan semakin berguna di bidang-bidang
lain. Pada zaman modern seperti saat ini, dalam pembuatan mesin-mesin,
jembatan, bendungan, dan bahkan perjalanan ke luar angkas pun tidak mungkin
terlepas dari peranan matematika, termasuk ilmu pengetahuan alam yang akan selalu
membutuhkan matematika di dalam perkembanganya.
Jadi, Matematika dalam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran dan hubungan erat baik dalam hal
bahasa maupun hitungan dan sebagainya. Matematika menjadi dasar perhitungan dan
logika untuk mempelajari ilmu-ilmu lain. Sebagaimana yang telah kita dengar
bahwa memang Ilmu Matematika adalah gudanganya ilmu dari semua bidang ilmu yang
ada.
b. Peranan Matematika dalam Bidang Teknologi
Dalam
beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir seluruh dimensi
kehidupan senantiasa disertai dengan berbagai kemudahan, sebagai buah dari
keberhasilan bidang teknologi ini.
Kemudahan
yang hampir tidak mengenal batas ini semakin mengukuhkan bahwa dunia yang kita
diami ini seakan tak memiliki dinding pembatas atau bahkan tembok pemisah
sekalipun. Akses yang semakin mudah dan kesempatan yang semakin murah, di
tengah-tengah jaman yang senantiasa berubah, menyebabkan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi bagai dua obyek yang saling berlarian. Perkembangan
keduanya senantiasa sulit untuk dikejar, jika tidak disertai dengan upaya yang
sungguh-sungguh dan perencanaan yang amat matang.
Perkembangan
pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori
peluang dan matematika diskrit.
Begitu juga
dengan perkembangan komputer, matematika juga mempunyai banyak peran dalam
perkembangaanya. Kita tidak sangsi bahwa sumbangan Matematika terhadap
perkembangan Ilmu dan Teknologi sangat besar sekali. Boolean Aljabar untuk
komputer berdigital modern, Splines untuk merubah bentuk 3 dimensi, Fuzzy untuk
peralatan elektronik, metoda numerik untuk bidang tehnik, rantai markov untuk
bidang finansial dan ekonomi adalah beberapa contoh penggunaan matematika dalam
bidang ilmu dan teknologi.
Perkembangan
matematika ini telah banyak melahirkan mencetuskan ide-ide ke arah pelaksanaan
peralatan modern, seperti komputer dan sistem komunikasi. Walaupun peradapan
manusia berubah dengan pesat namun bidang matematika terus relevan dan
menunjang kepada perubahan ini.
Matematika
merupakan raja sekaligus pelayan bagi ilmu-ilmu lainnya. Berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak terlepas dari adanya
campur tangan matematika. Sebagai contoh adalah penggunaan logika matematika
sebagai dasar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, sistem
digital, basis data, teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, jaringan saraf
tiruan dan lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Selain itu, ada
pula penggunaan lain dari matematika terhadap perkembangan TIK, yaitu penggunaan
algoritma untuk menghemat ukuran file serta dalam pemrograman komputer,
penggunan segitiga pascal dalam program turbo pascal, dan lain sebagainya.
Masih banyak lagi sumbangan matematika dalam perkembangan TIK yang merupakan
dasar ilmu komputer.
- Peranan Matematika dalam Masyarakat
Matematika
pada dasarnya bukanlah hanya sekedar angka, tetapi matemtika juga memilki
aspek-aspek yang seringsekali diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Diantara aspek-aspek yang dimaksud adalah:
1. Kesepakatan
Sadar ataupun
tidak seseorang yang mempelajari matematika telah menggunakan
kesepakatan-kesepakatan tertentu. Kesepakatan-kesepakatan itu terdapat dalam
matematika yang rendah maupun yang tinggi. Kesepakatan-kesepakatan itu dapat
berupa simbol atau lambang, istilah/konsep, definisi serta aksioma-aksioma.
Sebagai contoh bilangan yang selama ini digunakan , misaInya 1, 2, 3, dan
seterusnya adalah lambang yang kita sepakati. Kesepakatan itu secara tidak
disadari telah tertanam semenjak seseorang belajar di kelas satu sekoIah dasar
atau bahkan taman kanak-kanak. Bilangan yang dilambangkan dengan dengan 2
disepakati disebut "dua" . Mengapa tidak disebut satu? Itulah contoh
kesepakatan yang ternyata selalu digunakan hingga sekarang.
2. Konsistensi
Dalam uraian
ini yang dimaksud dengan ketaatan atau konsistensi, adalah tidak dibenarkannya
muncul kontradiksi. Hal tersebut dalam matematika (terutama yang berasas
dikotomi) sangat penting dan harus dipertahankan. Bila pernyataan "Melalui
satu titik P diluar garis a dapat dibuat tepat satu garis sejajar dengan
a", diterimna sebagai pernyataan yang benar, maka pernyataan Jika garis a
sejajar garis b dan garis p memotong garis a, maka garis p tidak memotong garis
b" harus ditetapkan sebagai pernyataan yang salah. inilah salah satu
contoh tentang konsistensi dalam matematika.
Dalam
kehidupan bermasyarakat jelas bahwa sikap konsisten diperIukan.Bila tidak
kiranya akan mudah terjadi benturan-benturan. Bukankah " Pancasila dan
UUD-45" dapat dipandang sebagai aksiotma yang merupakan kesepakatan
nasional? Perlukan warga bangsa indonesia dalam perilakunya konsisten dengan
itu? Jelas bahwa sikap konsisten sangat diperlukan dalam bermasyarakat dan
berbangsa. seseorang yang telah terbiasa berpikir rnatematik, tidak terlalu
sulit untuk memahami perlunya sikap konsisten dan bahkan tidak sulit melihat
inkonsistensi yang terjadi dalarn kehidupan. Sekali lagi terlihat bahwa
matematika melalui aspek ketaatasasan atau konsistensi secara implisit maupun
eksplisit dapat membantu membentuk tata nalar serata pribadi siswa.
3. Deduksi
Secara
sederhana makna deduksi adalah proses menurunkan atau menerapkan pengertian
atau sifat umum kedalam keadaan khusus. dalam matematika pola pikir deduktif
itulah yang diterima.
Pola pikir
deduksi dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan. coba amati dan pikirkan
jenjang perundang-undangan dalam kehidupan kita. Kita kenal "Undang-
undang". Peraturan pemerintah", "Keputusan Menteri ",
"Keputusan Dirjen", dsb. Bukankah dalam hal tertentu "yang satu
merupakan penjabaran atau aturan pelaksanaan' dari yang lebih tinggi? Bukankah
untuk menyatakan benarnya yang satu harus dirujukkan kepada aturan yang lebih
tinggi?. Jadi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegarapun perlu pola pikir
deduktif.
4. Semesta
Dalam
matematika terdapat simbol-simbol atau lambang yang dikosongkan maknanya.
Apakah makna x. y, z itu? Terserah kepada sipemakai, akan diberi makna apa.
mungkin diberi makna bilangan, mungkin diberi makna vektor, mungkin diberi
makna pernyataan,dsb. sesuai dengan kebutuhan pemakai. Hal itu menunjukkan
adanya lingkup pembicaraan, yang juga disebut semesta pembicaraan. Dalam
pelajaran matematika disadari atau tidak terdapat banyak contoh atau soal yang
sangat memperhatikan semesta. Bila semesta yang ditetapkan tidak diperhatikan
sangat besar kemungkinan jawab yang diberikan akan salah. Sebagai contoh:
Tulislah lambang bilangan asli yang sesuai sehingga kalimat berikut menjadi
benar. 5+2 = 7 , Kalau tidak disadari semestanya, tidak mustahil akan dijawab
2,5. benarkah? Adakah manfaat pengertian semesta dalam kehidupan?. Tentulah
tidak sulit disadari bahwa manusia di bumi ini terkelompok-kelompok menjadi
bangsa-bangsa, menjadi suku-bangsa, menjadi satuan organisasi dan sebagainya.
Dalam masing-masing kelompok tersebut berlaku suatu aturan tertentu. Seseorang
yang akan melakukan tindakan atau melontarkan kata-kata tertentu perlu
memperhatikan dimana dia berada, di lingkup mana dia berada. secara umum dapat
dikatakan perlu menyesuaikan diri. Kalau aspek-aspek yang telah dijelas diatas
dapat kita eksplisitkan dalam pembelajaran matematika, maka akan terasa bahwa
pembelajaran matematika mempunyai nilai didik. Bukan tidak mungkin ini akan
membentuk pribadi siswa di masa datang.
Beberapa nilai yang bisa diperoleh dari belajar matematika adalah:
1.
Nilai praktis
Dalam kehidupan banyak kita lihat orang-orang yang
hidup berkecukupan dan sejahtera meskipun mereka buta huruf. Bahkan banyak
diantara mereka yang dapat mengendalikan perusahaan yang cukup besar. Namun
orang-orang yang tidak dapat membilang, menambah, mengurangi, membagi,
mengalikan, menimbang, mengukur rasanya sulit untuk dapat hidup dengan
kecukupan dan sejahtera. Apalagi kalau kita perhatikan seorang insinyur,
pedagang, pengusaha, dan sebagainya mereka tidak mungkin dapat menjalankan
tugasnya dengan baik tanpa memiliki pengetahuan matematika.
2. Nilai kedisiplinan
Matematika ilmu yang
eksak, benar dan senantiasa langsung menuju sasaran, karenanya dapat
menumbuhkan disiplin dalam jiwa. Matematika dapat mengembangkan daya nalar dan
daya fisik siswa sebagai bekal utama dalam mengembangkan dirinya mencapai
keberhasilan-keberhasilan.
Perlu diketahui pula, bahwa penalaran dalam matematika mempunyai ciri-ciri
yang amat baik dan cocok untuk melatih kebiasaan dan perilaku dan pola pikir
siswa, diantaranya beberapa ciri berikut ini:
a. Ciri
kesederhanaan
b. Ciri
ketepatan
c. Ciri
kepastian hasil
d. Ciri
keaslian
e. Ciri
kemiripan dengan penalaran
f. Ciri
pengujian hasil
3.Nilai
Budaya
Orang
menciptakan matematika karena desakan kebutuhannya dan untuk mempermudah
pemecahan masalah yang dihadapi. Matematika adalah hasil budaya manusia sejalan
dengan perkembangan dan kemajuan jaman yang memiliki nilai-nilai penting
berikut ini:
a. Pengembangan
daya konsentrasi
b. Sifat
ekonomis
c. Kemampuan
mengeluarkan pendapat
d. Hasrat untuk
menemukan
e. Hasrat untuk
terus belajar dan membaca
f. Kemampuan
bekerja keras
BAB III
penutup
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan mipa terdapat
beberapa pendekatan dan metode pembelajaran, diantaranya yaitu pendekatan
induktif, pendekatan deduktif, metode penemuan, metode ceramah, dan banyak lagi
lainnya.
Selain itu,
dari materi di atas juga dapat disimpulkan bahwa matematika sangat berperan
penting dalam ipa, teknologi dan masyarakat.
Salah satu
peran matematika dalam ipa yaitu Erathotenes (240 SM) dapat mengetahui berapa keliling
dan diameter bumi.
salah satu
peran matematika dalam teknologi yaitu penggunaan logika matematika sebagai
dasar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, sistem digital,
basis data, teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, jaringan saraf tiruan
dan lainnya yang mempergunakan logika secara intensif
salah satu
peran matematika dalam masyarakat yaitu kesepakatan. dll
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami telah berusaha sebaik mungkin untuk
menyajikan dengan lengkap, mengumpulkan berbagai buku sumber. Namun kami yakin
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari Ibu dan teman-teman semuanya sangat diperlukan untuk lebih sempurnanya makalah
ini.
Daftar
pustaka
Diakses pada
tanggal 8 november 2013.
Karso. Dkk.
1993/1994. Dasar-dasar pendidikan mipa. Jakarta: Universitas terbuka.
Nurmalinda esti. 2012. http://estinurmalinda.blogspot.com/2012/01/makalah-dasardasar-mipa.html
Diakses pada tanggal 8 november 2013.
Pratiwi laila. 2013. http://lailaapratiwi.blogspot.com/2013/01/pendekatan-dan-metode-pendidikan.html
No comments:
Post a Comment