Asam karboksilat dan ester
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX
Nama Kelompok:
Desy A Simanjuntak (11150147)
Imanuel Sinaga (11150145)
Fajar Manurung (14150143)
Mata Kuliah :
Kimia Dasar II
Dosen Pengasuh :
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HKBP NOMENSEN
PEMATANGSIANTAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam karboksilat merupakan
senyawa karbon yang mempunyai gugus karboksi - COOH istilah karboksilat berasal dari dua gugus, yaitu
gugus karbonil (-CO-)
dan gugus hidroksil (-OH). Asam karboksilat adalah R-COOH atau CnH2nO2. Asam karboksilat adalah suatu senyawa organic yang mengandung gugus karbonil
(-COOH), miasalnya: asam formiat, asam asetat, asam propionnat,
asam butirat, dan lain-lain. Asam asetat
dapat dihasilkan dengan mereaksikan Na-asetat dengan K-hidrosulfat.
Suatu ester karboksilat adalah sutau senyawa yang mengandung
gugus –COOR dengan
R yang berupa alkil atau
arl. Ester ini dapat dibentuk dengan mereaksikan langsung suatu asam
karboksilat dengan suatu alkohol. Reaksi
ini disebut reaksi esterfisika yang berkataliskan asam dan bersifat reversible.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah gugus fungsi asam karboksilat dan ester?
2. Bagaimanakah rumus stuktur serta tata nama asam karboksilat dan ester?
3. Apakah isomer dari asam karboksilat dan ester?
4. Apa saja sifat – sifat asam karboksilat dan ester?
5. Bagaimana hubungan antara asam
karboksilat dan ester?
6. Apakah kegunaan senyawa asam karboksilat dan ester dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui fungsi asam karboksilat dan Ester.
2. Mahasiswa mengetahui rumus stuktur serta tata nama
asam karboksilat dan Ester.
3. Mahasiswa mengetahui sifat – sifat asam karboksilat dan Esterk.
4. Mahasiswa mengetahui kegunaan senyawa asam karboksilat dan ester di dalam kehidupan sehari hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ASAM KARBOKSILAT
Pada unit sebelumnya, kita telah mempelajari struktur senyawa
organik yang termasuk golongan alkhohol, eter, aldehid, dan keton. Seperti halnya senyawa organik
lain, asam
karboksilat memilki struktur, sifat, tata nama, dan kegunaan tertentu.
2.1.1
Struktur
Asam Karboksilat
Asam
karboksilat merupakan
golongan senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsional –COOH yang disebut gugus karboksil.
Beberapa asam karboksilat biasa yang
penting:
Asam Karboksilat
|
Sumber atau Penggunaan
|
Asam laktat
|
Dalam susu dan susu masam
|
Asam oksalat
|
Dalam bayam dan kelembak
|
Asam tartrat
|
Dalam sari anggur sebagai garam
monokalin
|
asam salisilat
|
Untuk membuat aspirin dan minyak
gandapura
|
Asam tereftalat
|
Untuk membuat serta polyester,
film atau benda-benda cetak
|
Asam sitrat
|
Dalam jeruk dan beri
|
a. Rumus Umum
Perhatikan
rumus struktur beberapa senyawa asam karboksilat pada table berikut.
Beberapa rumus
senyawa asam karboksilat
Larutan
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
Asam
Metanoat
|
O
//
H — C — OH
|
CH2O2
|
Asam
Etanoat
|
O
//
CH3 — C — OH
|
C2H4O2
|
Asam
Propaoat
|
O
//
C2H5 — C — OH
|
C3H6O2
|
Asam
Butanoat
|
O
//
C3H7 — C — OH
|
C4H8O2
|
Berdasarkan tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa asam karboksilat memiliki
Gugus fungsi : O
Atau - COOH
//
— C — OH
Rumus Struktur : O Atau R-COOH
//
R— C — OH
Rumus Umum : Cn H2n O 2 n = Jumlah atom karbon
R = Gugus alkil
b. Tata Nama Asam Karboksilat
1. Tata Nama Asam Karboksilat berdasarkan IUPAC
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai
dengan mengganti akhiran menjadi oat dan diawali kata
asam.
Contoh: Metana ⎯⎯→ Asam Metanoat
Cara penamaam adalah:
o
Menentukan rantai induk, yaitu rantai
C terpanjang yang mengandung gugus karboksil .
o
Penomoran dimulai dari atom C gugus
fungsi .
o
Urutan penamaan: Asam(nomor
cabang)-(nama cabang)(oat)
Contoh : CH3-CH -
CH-COOH
||
||
CH3 CH3
Asam
2,3-dimetilbutanoat
2. Tata Nama Asam Karboksilat berdasarkan Cara Trival
Nama trivial asam karboksilat biasanya dida- sarkan pada nama sumbernya,
bukan berdasarkan strukturnya. Hal ini karena banyaknya asam karboksilat yang
telah dikenal orang sejak lama, Contohnya adalah senyawa asam metanoat (HCOOH) diberi nama Asam Formiat
atau asam semut karena pada awalnya ditemukan pada semut ( Formica dalam bahasa
Latin berarti semut ) . Nama Trival , Sumber , Struktur dan jumlah atom C dapat
dilihat pada tabel berikut .
Jumlah
Atom C
|
Struktur
|
Nama
trival
|
Sumber
|
4
|
CH3-(CH2)2-COOH
|
Asam Butirat
|
Mentega
|
5
|
CH3-(CH2)3-COOH
|
Asam Valerat
|
Akar Valeria
|
6
|
CH3-(CH2)4-COOH
|
Asam Kapornat
|
Kambing
|
2.1.2 Keisomeran pada Asam Karboksilat
Keisomeran
pada asam karboksilat dimulai dari asam asam karboksilat yang memiliki empat
atom karbon, yaitu senyawa C4H8O2
Isomer struktur C4H9
C — OH
CH3 — CH2 — CH2 — COOH
asam butanoat
CH3 — CH — COOH
||
CH3
asam 2-metil propanoat
2.1.3 Sifat-sifat Asam Karboksilat
a. Sifat fisika
1. Asam karboksilat mempunyai titik
didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya
sebanding.
2. Kelarutan asam karboksilat dalam air
lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya
sebanding.
3. Kelarutan asam karboksilat dalam air
menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
4. Asam karboksilat dengan 1-4 atom
karbon dapat larut sempurna dalam air.
b. Sifat kimia
Beberapa sifat asam karboksilat adalah:
1. Asam karboksilat merupakan asam
lemah. Makin pendek rantai karbon, kekuatan asam makin bertambah.
2. Asam karboksilat dapat bereaksi
dengan basa menghasilkan garam.
3. Reaksi ini disebut penetralan.
4. Asam karboksilat dapat bereaksi dengan
alkohol menghasilkan ester.
5. Reaksi ini dikenal dengan nama reaksi
esterifikasi.
6. Dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan air sehingga pada umumnya mempunyai titik didih tinggi.
7. Mulai dari C1 sampai dengan
C4 mudah larut dalam air. Makin panjang rantai C-nya makin sukar larut
dalam air.
8. Adanya cabang akan mempengaruhi
derajat keasaman. Cabang alkil akan mengurangi keasaman, sedangkan jika
cabangnya atom-atom halogen akan menambah keasaman.
2.1.4 Kegunaan Asam
Karboksilat di dalam kehidupan
Asam
Karboksilat digunakan di kehidupan sehari hari dalam bentuk
a.
Asam
Asetat
Asam
Asetat atau biasa lebih dikenal dengan sebutan asam cuka adalah golongan asam
karboksilat dalam kehidupan sehari hari . Asam Asetat murni dikenal dengan nama
asam asetat glasial yang memiliki
titik leleh 16.6derajat Celcius. Dalam kehidupan sehari hari , asam cuka
digunakan sebagai pemberi rasa asam pada makanan . Di dalam Industri makanan ,
asam cuka juga berfungsi sebagai zat pengawet yang didalam industri asam asetat
biasa digunakan pada pembuatan serat selulosa asetat , platik , zat warna ,
obat obatan dan lain lain.
b.
Asam
Sitrat
Asam
Sitrat adalah asam yang dihasilkan dari jeruk dan buah buahan lain yang terasa
asam . Lemon mengandung 6-7% asam sitrat . Asam sitrat memiliki sifat , antara
lain tidak beracun , dapat mengikat logam berat , dan menimbulkan rasa enak.
Sifat tersebut menyebabkan asam sitrat banyak dimanfaatkan dalam berbagai
industri diantaranya industri kosmettik ,farmasi dan pengolahan resin.
2.1.5 Dampak Kegunaan Asam Karboksilat
Asam
karboksilat yang paling banyak dikonsumsi adalah asam Asetat .Secara umum ,
asam asetat merupakan asam lemah yang dalam pemakaian wajar aman untuk
dikonsumsi ,tetapi apabila dalam jumlah berlebih asam asetat dapat meningkatkan
konsentrasi asam lambung sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi oleh penderita
sakit lambung (maag).
2.1.6 Pembuatan asam karbokslilat
Asam
karboksilat dapat dibentuk melalui prose oksidasi alkohol primer dan oksidasi
aldehid . Reaksi oksidasi alkohol primer akan menghasilkan aldehid. Apabila
reaksi oksidasi berlanjut , aldehid akan berubah menjadi asam karboksilat .
Sebagai oksidator dapat digunakan senyawa kalium permanganat (KMnO4) dan kalium
bikromat K2CO7.
2.2
ESTER
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman rasa buah yang
ungkin kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya
dicampuri essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya
bermacam-macam tergantung ester penyusunnya. Beberapa ester dan aroma
karakteristiknya sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.
Beberapa ester
dan aromanya
Ester
|
Aroma Karakteristiknya
|
Etil formiat
|
Rum
|
n-pentil
asetat
|
Pisang
|
Isopentil
asetat
|
Buah pir
|
n-oktil
asetat
|
Jeruk manis
|
Metal butirat
|
Apel
|
Etil butirat
|
Nanas
|
n-propil
butirat
|
Apricot
|
Seperti halnya senyawa organik lain ,
Ester memilki struktur , sifat , tata nama , dann kegunaan tertentu.
2.2.1 Struktur Ester
Senyawa
Ester merupakan salah satu turunan senyawa asam karboksilat. Pada Struktur
senyawa ester, atom H pada gugus karboksil diganti dengan gugus alkil . Oleh
karena itu , Ester disebut juga Alkil
Alkanoat.
Larutan
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
Metil
Metanoat
|
O
//
H — C — O — CH3
|
C2H4O2
|
Metil
Etanoat
|
O
//
CH3 — C — O —CH3
|
C3H6O2
|
Propil
Etanoat
|
CH3 —COO — C3H7
|
C4H8O2
|
Alkil
Alkanoat atau Ester
|
O
//
R — C — O— R’
|
Cn H2n O2
|
Berdasarkan data pada tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa ester memiliki
O
// Atau —COO—
Gugus Fungsi : —C—O
—
O
//
Rumus Struktur : R—C—O—R’ Atau R—COO—R’
Rumus molekul : CnH2nO2
2.2.2 Tata Nama Ester
Berdasarkan aturan IUPAC , penamaan ester yang merupakan
turunan alkana disusun dengan menyebut nama gugus alkil terlebih dahulu ,
kemudian diakhiri dengan nama alkaoatnya.
Penulisan
nama estersecara trival mirip dengan
penamaan asam karboksilat. Perbedaan nya, nama asam diganti dengan nama gugus
alkil yang menggantikan posisi atom H . Coba kita perhatikan tata nama menurut
IUPAC dan trival (ditulis dalam tanda kurung) pada contoh contoh ester berikut
ini .
O
//
CH3 — C — O — CH3
Metil
etanoat ( Metil Asetat )
|
O
//
CH3 —CH2 — C — O — C2H5
Etil propanoat ( Etil propionat)
|
O
//
CH3 — C — O — C2H5
Etil
etanoat ( Etil asetat )
|
|
2.2.3 Keisomeran Pada Ester
a. Keisomeran Struktural
Keisomeran
pada ester dimulai dari ester yang tersusun atas empat atom karbon , yaitu
ester dengan rumus molekul C4H8O2 . Penentuan jumlah isomer dan ester dilakukan
dengan mengatur bentuk rangka gugus alkil dan bentuk rangka alkanoat
b.
Keisomeran Fungsional
Pada
pembahasan sebelumnya , kita telah mempelajari rumus umum dan struktur asam
karboksilat dan ester . Asam etanoat dan metil metanoat memiliki rumus molekul
yang sama (C2H4O2) , tetapi gugus fungsinya berbeda . Dengan demikian kedua
senyawa tersebut dikatakan memiliki jenis keisomeran
Fungsional.
2.2.4 Sifat sifat Ester
a. Sifat Fisika
•
Titik didih ester hampir sama dengan
titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya sebanding.
•
Ester dapat larut dalam pelarut
organik.
•
Ester dengan 3-5 atom karbon dapat
larut dalam air.
•
Ester yang mudah menguap memiliki
bau sedap.
b.
Sifat
Kimia
•
Hidrolisis ester menggunakan air
yang berlebih dengan katalis asam akan menghasilkan asam.
•
Hidrolisis ester suku tinggi dengan
KOH dan NaOH menghasilkan asam dan gliserol
•
Ester dapat mengalami reduksi
menjadi alkohol
•
Reduksi terhadap ester tak jenuh suku
tinggi dapat menghasilkan mentega
2.2.5 reaksi-reaksi
1. ester mudah
direduksi oleh gas hydrogen menjadi alkohol.
2. ester mudah
terhidrolisis oleh air dalam suasana asam menjadi asam karboksilat dan alkohol.
3. ester mudah
terhidrolisis oleh basa kuat menjadi garam karboksilat dal alkohol.
2.2.6 Kegunaan Ester di
dalam kehidupan
Ester
digunakan di kehidupan sehari hari dalam bentuk
1.
Ester buah-buahan
Ester ini berbau sedap sehingga digunakan
sebagai penyedap atau essens
2.
Ester asetat (CH3 ̶
COO2H5)
Etil asetat digunakan sebagai pelarut.
Misalnya untuk cat,cat kuku,atau perekat. Ester ini mudah menguap sehingga cat
atau pengering mudah mongering.
3.
Lilin
Kebanyakan bahan pembuat lilin adalah
campuran dari dua jenis atau lebih ester dengan zat-zat lain dan merupakan zat
padat dengan titik leleh yang rendah.
Keguanaan lain:
a. Ester memiliki
bau yang harus (khas), sehingga banyak dipakai sebagai essens buah-buahan.
b. Ester digunakan
untuk bahan pembuatan sabun.
c. Ester digunakan
untuk pembuatan mentega.
d. Bebrapa senyawa
ester digunakan sebagai bahan untuk pembuatan benang.
2.2.7 Dampak Kegunaan Ester
Dalam
jumlah tertentu , ester aman digunakan sebagai esen . Ester yang digunakan
untuk esen , pada umumnya memiliki rantai karbon pendek . Ester yang berdampak
buruk terhadap kesehatan umumnya yang memiliki rantai karbon panjang , seperti
minyak dan lemak , yang menyebabkan meningkatnya kadar trigliserida kolestrol
dalam darah .
2.2.8 Pembentukan Ester
Pembentukan
ester dari asam karboksilat dan alkoholdikenal dengan sitilah esterifikasi .
Reaksi esterifikasi ini menggnakan katalis asam sulfat (H2SO4).
O O
|| + +H2SO4 // + H2O
R— C — OH
H – O – R’ R — C — O —R’
(Asam Karboksilat) ( Alkohol
) ( Ester ) (Air)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gugus
fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
2. Setiap
senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat yang
berbeda pula.
3. karboksilat
merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil ().Gugus fungsi karboksil
merupakan gabungan dari gugus karbonil (–C = O) dengan gugus hidroksil (–OH).
4. Asam
karboksilat dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu oksidasi alkohol primer
atau aldehida dengan suatu oksidator dan hidrolisis senyawa alkana nitril pada
suhu tinggi dan asam kuat.
5. Asam
karboksilat banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya
adalah asam formiat (asam semut) banyak digunakan dalam industri tekstil, pe-
nyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon
karet); asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet
makanan, sebagai bahan pembuatan ester dengan cara mereaksikannya dengan
alkohol; dan asam karboksilat suhu tinggi dipergunakan untuk pembuatan sabun
jika direaksikan dengan basa, misalnya asam stearat, asam palmitat.
6. Ester
atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:
7. Beberapa
sifat ester adalah mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya, ester berbau harum, dan banyak terdapat pada buah-buahan, ester
sedikit larut dalam air, serta titik didih dan titik beku ester lebih rendah
daripada asam karboksilat.
3.2
Saran
Mempelajari
kimia organik memang sulit apalagi bagi yang belum mempunyai dasar ilmu kimia sama sekali. Seperti kami ini. Hehehee. Janganlah kita menpelajari materi
yang sulit langsung. Itu hanya membuat utek kita menjadi mules saja. Nanti bisa
membuat kita stres loh. Ntar cepet tua dong?? Heee. Tapi hendaknya kita
mempelajari materi dari dasar dulu sebelum mendalami ilmu kimia. Trus tidak
akan bisa mempelajari ilmu kimia kalau tidak ada yang menuntun kita loh. Karna
pada kimia banyak istilah – istilah maupun simbol – simbol yang banyak.
Tapi jangan takut dan jangan khawatir karna sesulit apapun materi ketika
kita terima. Jika kita sudah terbiasa mendengarkan ataupun mempelajari materi
tersebut pasti ada yang masuk di memori kita walaupun sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Redjeki. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Surakarta: Universitas SebelasMaret.
Wertheim, Jane. (Agusniar Trisnamiati). Kamus Kimia Bergambar
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Wood, Jesse H; Keenan, Charles W and Bull, William E. 1968.
Fundamentals of College Chemistry, Second Edition. USA:
Harper and RowPublishers.
Kus Sri Martini. 1988. Prakarya Kimia. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
No comments:
Post a Comment